Friday, November 1, 2013

Aku Ingin Mencintai dan Melupakanmu dengan Sederhana

aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
seperrti embun hinggap
di tepian daun dan tanah yang sabar menyambutnya jatuh

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
seperti mata yang berkedip
menyambut pagi, dan daun jendela
yang menyambut matahari

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti gerimis pada jendela
dan uap napasmu menulis nama : 'kita'

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti waktu yang tak pernah berhenti
dan senyummu yang mengabadikannya

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
seperti sebuah peluk yang sebentar
dan satu kecup yang perlahan saja

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
seperti kata 'rindu' yang kuucap dan kau membalasnya dengan 'aku juga'

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin melupakanmu dengan sederhana.
sesederhana air mata yang mengalir
sesederhana genggam tangan yang terlepas

Tapi aku ingin mencintaimu

dikutip dari buku: Cinta. (Baca: cinta dengan titik)
karya Bernard Batubara


Aku Mencintaimu

Aku mencintaimu, perasaan yang aku rasakan kembali setelah "bertemu" denganmu. Aku mencintaimu setelah sekian lama aku menunggu hatiku merasakan debaran ini lagi. Aku mencintaimu, perasaan ini sungguh membuncah dalam hatiku.

Aku mencintaimu..
Disaat yang sama aku harus mengerti dirimu. Aku tau aku tidak bisa menuntut banyak darimu, dan mungkin memang karena prioritasku sekarang sudah berbeda. Yang terpenting adalah kamu, ya, kamu.

Aku mencintaimu,
meski sesak rasanya menahan kerinduan dengan dinginnya sikapmu. Aku mencintaimu.. meski kau tak disisiku. Aku mencintaimu, meski sikapmu acuh. Aku mencintaimu meski harus menahan semuanya..

Aku mencintaimu.. ingin selalu tahu kabarmu, maaf jika itu mengganggumu. Maaf jika kamu tidak nyaman dengan sikapku.. Aku akan terus mencoba mengerti, meskipun ini tidak mudah.. namun akan kulakukan.. karena aku mencintaimu.

Aku mencintaimu,
Bagaimana mungkin kau melarangku untuk menumpahkan semuanya disini.. sedangkan disisi lain kau "tidak bisa" mendengar kata hatiku.. Kau tidak menyediakan tempat untukku mencurahkan perasaan ini,..

Aku mencintaimu..
Ingin membuatmu tenang disana, melaksanakan kewajibanmu..

Aku mencintaimu,, ingin menjadi yang terbaik untukmu..
Karena aku mencintaimu sepenuh hatiku

Bekasi, 1/11/2013
-Andriana Alfatah

Tuesday, October 22, 2013

Share

Udah lama kayaknya ga corat coret, lebih tepatnya nge-galau disini. banyak banget yang pengen di-share. Entah apakah memang karena aku orangnya ekspresif, ekstrovert, ekspired..  dan eks.. eks.. lainnya.. hehe yang jelas aku bikin blog ini gak lain dan gak bukan adalah tempat buat curhat, ngegalau sekaligus sharing pengalaman.

Friday, July 12, 2013

CINTA SEORANG DEWASA

Bicara soal cinta emang g akan ada habisnya, ada banyak ekspresi tiap kali kita membicarakannya. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia kita akan mengerti tentang apa itu cinta. Deskripsi yang "Tanpa banyak kata". Setiap orang pasti pernah maengalami masa puber dimana saat itu ada cinta yang disebut cinta monyet. Dimana bunga-bunga perasaan mengembang dengan menggebu-gebu, rasa ingin memiliki, bertemu, namun dalam sekejap akan hilang..

Semakin bertambah umur seseorang, maka perjalanan dan sudut pandang cintanya pun akan berubah. Lambat laun ia akan mengerti, bahwa sejatinya pengalaman cintanya pada masa lalu adalah sebuah proses baginya untuk mengerti apa itu sebenarnya cinta,, Semakin dewasa umur seseorang, maka ia akan semakin mengerti, bagaimana cara memperlakukan orang yang ia cintai, apa dan bagaimanapun kondisinya, maka ia akan dengan mudah mengerti dan beradaptasi, karena cintalah yang memberikannya kekuatan.

Pengertian, kasih sayang, penghormatan, penghargaan, kepercayaan, komitmen, akan dilakukakannya demi orang yang dicintai, betapapun menyakitkan kondisinya. Maka janganlah bersedih bagi siapapun yang sedang mengalami kesakitan karena cinta, karena sejatinya itu adalah proses untuk menjadi lebih dewasa, dewasa dalam mengerti tentang arti cinta itu sendiri. :)

Monday, June 3, 2013

Harga Sebuah Tangisan

Dan hari ini aku menjadi saksi penting sebuah tangisan. Penting karena akulah yang dipercaya untuk memahami situasinya, penting karena itu sebagai pelajaranku untuk tumbuh semakin dewasa.

Hari ini aku belajar menahan air mata. Tentang bagaimana mengontrol emosi dan tetap tenang di depan semua orang. Bagaimana meluapkan emosi dengan, sakit hati dan kecewa dengan tersenyum, meskipun itu hanya seulas senyum tipis. Menahan lelehan itu jatuh di pipi ini, walau mata terasa sudah panas.

Hari ini aku belajar betapa cinta telah membuat seorang pria yang menurut kebanyakan orang adalah manusia paling kejam dan aneh, menjadi benar-benar seperti manusia biasa.
Bulir-bulir air mata itu jatuh.. seiring dengan jatuhnya pengharapan asanya.
Ia telah mengusahakan yang terbaik yang ia bisa. Peduli meski tak dipedulikan, mengerti walau tak dimengerti, menerima walau tak diterima. Ya. Itulah kenyataan pahit yang harus ia terima setelah semua usahanya.. Dan aku.. Boleh jadi satu-satunya orang yang diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk menyaksikan kejadian menakjubkan itu. Aku akan diam Tuhan.. Aku akan diam selamanya.. Aku tlah berjanji Tuhan..

Maka apatah harga dari bulir2 air mata itu? rasa iba, kecewa, bahagia, haru, sedih, amarah.. semua tertumpah menjadi kristal-kristal itu,,

Apatah harga sebuah tangisan..
Apakah itu hanyalah luapan yang berlebihan..
Apakah itu luapan yang memang pantas dan manusiawi untuk makhlukmu yang dhaif ini Tuhan..
Terimakasih telah memberikan kehidupan dengan sejuta pelajaran ini.

Friday, May 24, 2013


MAUDY AYUNDA - TAHU DIRI

Hai selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini
Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi

Bye selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa
Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi

Berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku telah berjanji menyerah
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah lagi

Friday, May 17, 2013

Dewasa Itu Menyenangkan

Hari ini aku berangkat lebih pagi. Ya. lebih pagi 8 menit dari biasanya yang datang tepat pukul 7.20 WIB.
Seperti biasa, dateng langsung "ngeprik" trus ngambil salah satu tempat duduk ternyaman di kantin, yang sepi pokoknya.. hehe.. aku memesan mie rebus, salah satu makanan yang akan ku protes jika pagi-pagi teman-temanku sudah memakannya. Tapi kali ini aku sendiri yang melanggarnya, entah angin apa.. Yang jelas postingan kali ini aku bukan mau membahas pesananku itu yang tak lama lagi datang.

Jam di hapeku sudah menunjukkan pukul 7.56, sudah beberapa menit yang lalu mangkuk mie yang isinya tak habis dimakan olehku di bereskan oleh mas-mas penjualnya. Dan kini aku sedang menyeruput segelas capuccino dingin, minumanku biasanya tiap pagi. Aku sedang terbengong menatap lalu lalang pegawai kantoran di depanku, sampai seseorang menepuk bahuku, saat kutoleh ternyata dia adalah Arum. Cewek paling smart dan tangguh di kelas. Smart?? karena IP-nya tak pernah dibawah 3.5, tangguh?? tak diragukan lagi, karena pengalamannya turun naik gunung dan keberhasilannya melakukan beberapa hal dalam satu waktu sekaligus seperti menjadi manajer pemasaran sekaligus sekretaris talkshow besar berhasil ia bereskan.

Dia duduk persis di sebelahku. Sejenak aku terpaku dengan situasi ini, karena memang tak biasanya dia nongkrong dikantin pagi-pagi begini. Demi sopan santun dan rasa kagumku secara diam-diam kepadanya  kami memulai pembicaraan basa-basi.. Tak lama kemudian Denai datang, temanku yang satu ini selalu bersahaja. Dia tipikal orang yang "slow" dan suka bantu orang lain banget. Walaupun suka jadi bahan olokan teman-teman sekelas karena skandal percintaannya dengan *** dan warna kulitnya yang eksotis (silahkan diartikan sendiri) dia selalu ringan tangan membantu teman-temannya, termasuk aku.

Awalnya hanya bicara soal kuliah, keluarga.. dan akhirnya sampai pada ritual curcol, siapa yang memulai? tentu saja si dominan sanguinis yang tak lain dan tak bukan adalah aku. hehe..

"Menjadi dewasa itu proses yang nggak bisa dipaksain ya, itu semua akan terjadi dengan sendirinya" aku berceletuk sambil mengaduk capucino.
"Iya bener.. Walaupu dulu masih SMA dipaksain juga kaya bocah juga tingkahnya. Hehe,," Arum menambahi omonganku barusan.
Si plegmatis Denai cuma cengar cengir mendengar kami ngobrol. Dan sejenak kemudian sudah merembet kemana-mana, mulai dari pilihan bekerja, tujuab hidup, jodoh, sampai dengan bersyukur kuliah di politeknik. Hehe dan intinya menurut kesimpulanku adalah..

Dewasa itu menyenangkan. Semenyenangkan saat kita berpusing ria mengambil suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan, berbohong demi alasan tertentu, memilih diam untuk menjaga situasi, sampai menjaga sikap demi hal yang sepele. Dulu ketika beranjak remaja aku pernah berpendapat, lebih enak jadi anak kecil, dimana semuanya masih polos, ga ada kebohongan, kemunafikan, patah hati, jatuh cinta. Yang ada hanyalah kebahagiaan yang murni. Tapi seiring berjalannya waktu bagai desingan peluru, ketika langit mengubah kita menjadi seorang yang bernama "Dewasa" terlepas dari semua masalah.. Dewasa itu menyenangkan.. :)